Mahfud MD Siap Penuhi Undangan DPR Terkait Pernyataan Dugaan Pencucian Uang di Kemenkeu, Siapa Ketar Ketir?

JemberNetwork.com - Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan diundang ke DPR. Mahfud MD mengaku siap buktikan pernyataannya mengenai dugaan pencucian uang di Kemenkeu.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD diundang DPR terkait pernyataannya atas dugaan pencucian uang yang kini ramai diperbincangkan.

Mahfud MD mengaku siap dalam pembuktian pernyataan yabng dilontarkannya akhir-akhir ini. Duagaan pencucian uang yang terjadi di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) senilai 300 triliun.

Baca Juga: Soal Transaksi Mencurigakan 300 Triliun di Kemenkeu, Mahfud MD: Ada di Kementerian Lain, Kita Punya Datanya!

Menkopolhukam sempat memberi pernyataan, pihaknya menerima laporan terkait aliran dana mencurigakan tersebut. Aliran dana yang ditengarai sebesar 300 triliun sebagian besar terjadi di Dirjen Perpajakan dan Bea Cukai.

“Alhamdulillah, saya sudah tiba kembali di Jakarta seelah pertemuan bilateral dan multilateral di Melbourne," tulis akun Menkopolhukam, @mohmahfudmd.

"Saya siap memenuhi undangan DPR untuk menjelaskan dan menunjukkan daftar dugaan pencucian uang 300 T di Kemenkeu. Masalah ini memang lebih fair dibuka di DPR. Saya tidak bercanda tentang ini,” tambahnya.

Undangan DPR tersebut diterima oleh Mahfud MD dengan kesiapan data otentik yang akan ditunjukkannya kepada DPR. Mahfud MD mengaku dirinya memang menunggu undangan tersebut.

Baca Juga: Salah Gandeng Mahfud MD? Rocky Gerung Soroti Hal Fatal yang Dilakukan Sri Mulyani pada Kasus di Tubuh Kemenkeu

“Saya siap dengan data otentik yang akan ditunjukkan kepada DPR. Senin saya standby, menunggu undangan,” tulis Mahfud MD pada akun twitternya.

“Saya dan PPATK tidak mengubah statement bahwa sejak tahun 2009 PPATK telah menyampaikan info intelijen keuangan ke Kemenkeu tentang dugaan pencucian uang sebesar 300 T,” tambahnya.

Ivan Yustiavandan selaku kepala PPATK sempat menyampaikan isu terkait 300 triliun yang terjadi di lembaga Negara, Kemenkeu supaya publik tidak disalah persepsikan.

Ivan Yustiavandan juga bukan menyampaikan pihaknya menengarai adanya korupsi atau penyalahgunaan kewenangan di Kemenkeu. Namun PPATK melakukan penyidikan tindak pidana pencucian uang terkait laporan yang diberikan kepada PPATK sejak tahun 2009-2023.

Baca Juga: Bukan Hanya Rafael Alun Trisambodo! Mahfud MD Bongkar Ada Ratusan Transaksi Mencurigakan di Tubuh Kemenkeu