Usai tahlil, juru kunci meminta Gus Dur masuk ke dalam gedung lokasi penyimpanan benda-benda pusaka di tempat itu.
Baca Juga: Venna Melinda dan Hotman Paris ke Polda Jawa Timur Untuk BAP Ketiga, Siap Penjarakan Ferry Irawan?
Di tengah kondisi gelap gulita, Gus Dur diminta mengambil pusaka sebagai pegangan dirinya nantinya.
Setelah masuk ke ruangan tadi, Gus Dur ternyata mengambil sebuah buku. Sang juru kunci kemudian meminta Gus Dur mengambil satu pusaka lagi.
Ternyata yang diambil Gus Dur adalah sebuah selendang. Nyatanya, setelah dibuka, buku tadi adalah Al Quran yang memang menjadi pegangan Gus Dur.
"Kalau selendang itu artinya apa Gus," tanya Sastro. Gus Dur mengatakan tidak tahu. "Mungkin untuk menggendong bangsa," terangnya.
Masih menurut Gus Dur, tokoh yang dimakamkan di situ ternyata adalah seorang wali kutub yang menyembunyikan diri.
Lalu siapakah Eyang Gusti Aji yang makamnya dianggap Gus Dur sebagai wali kutub?
Ternyata makam tadi adalah milik Raden Mas Said yang juga dijuluki sebagai Pangeran Sambernyawa.
Pangeran Sambernyawa adalah raja mangkunegaran I yang gigih melawan VOC. Atas perjuangannya itu, ia mendapat julukan Sambernyawa dari gubernur VOC Nicolaas Hartingh.
Julukan tadi didapat karena di dalam bertempur R.M Said bagaikan malaikat maut yang mencabut nyawa semua musuh-musuhnya.
Makam Pangeran Sambernyawa berada di dekat Astana Mangadeg, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.***
Artikel Terkait
Rujak Cingur Paling Enak di Jombang! Langganan Gus Dur dan Sudjiwo Tedjo, Bumbunya Medok Punya Cita Rasa Khas
Jelang Harlah NU dan Perayaan Imlek 2023, Inilah Peran Gus Dur Dalam Dua Peristiwa Penting Ini
Kisah Gus Dur dan Masyarakat Tionghoa, yang Sempat Menyimpan Cerita Menyedihkan
Jadi Langganan Gus Dur, di Sini Lokasi Nasi Kikil Paling Enak di Jombang, Kuliner Jeroan Tak Ada Tandingannya!
Jelang 1 Abad NU, Inilah Kisah Gus Dur dan Perjuangannya Dalam Mengungkap Peristiwa Operasi Naga Hijau