Jelang Ramadhan 2023, Bagaimana Hukum Mengirim Doa dan Ziarah Makan di Bulan Syaban Menurut Islam?

JemberNetwork.com - Salah satu kebiasaan yang umum dilakukan umat muslim sebeum Ramadhan datang adalah ruwatan.

Ruwatan adalah salah satu tradisi yang dilakukan untuk mengenang serta mendoakan arwah-arwah leluhur yang telah meninggal dunia.

Biasanya tradisi ruwatan ini dilakukan dengan acara tahlil, ziarah makam dan membersihkan makam serta sedekah kubur.

Baca Juga: Spesial di Bulan Sya'ban, Inilah Amalan yang Dianjurkan Rasulullah Menjelang Bulan Ramadhan

Lalu bagaimana hukum ruwatan sendiri yang telah banyak dilakukan umat muslim indonesia menurut ajaran islam?

Nama ruwatan sejatinya berasal dariebuah kata dengan dua makna berbeda yakni Ruwah yang berarti arwah menurut Raden Tumenggung Tondonagaro dan Ruwah yang berarti meruhi arwah.

Meruhi arwah sendiri memiliki arti sebagai kegiatan berziarah ke makam orang tua, saudara atau leluhur yang telah meninggal dunia.

Baca Juga: Apa Keutamaan Bulan Sya'ban? Lakukan Amalan Ini Agar Mendapat Manfaat Maksimal

Tradisi yang baik ini telah berlangsung sejak dari jaman dahulu ketika para wali mengawinkan ajaran islam.

Menurut ajaran Walisongo, bulan Ramadhan dikaitkan sebagai bulan yang erat kaitannya dengan proses untuk memperbaiki diri.

Seperti tradisi ruwahan yang salah satunya merupakan sebuah ritual untuk mendoakan arwah leluhur agar dosa dosanya diampuni oleh Allah SWT.

Baca Juga: Umat Muslim Jangan Sampai Skip! Puasa Sunnah Bulan Sya'ban Ternyata Dilarang Pada Tanggal Ini

Walaupun begitu aktivitas Ruwahan di bulan Syaban tidak hanya dimaknai sebagai ritual kirim doa atau sungkeman pada leluhur.

Bulan Syaban serta berbagai ritual ruwahan di dalamnya dimaknai sebagai peringatan akan kematian dan alam akhirat.